July 6, 2014

Jangan tinggalkan aku, bu

Salaaam
Hai reader, sudah lamaaaa sekali kita tak jumpa, tak tegur sapa, huhuu

Kali ini, aku awali degan cerita yang rasanya terkesan mellow

Semua berawal dari perbincangan ringan sore itu, ketika aku tengah asyik nonton tv dengan adikku dina. Tiba-tiba dari dapur ibuku bicara
"Nurul sini belajar masak, nanti kalau sewaktu-waktu ditinggal mama kamu bisa"

Deg, tanpa sadar pikiran ku terfokus pada satu hal
"Kalau ditinggal mama"
Tidaaaak, aku langsung teringat dengan kejadian tempo hari. Ketika tetangga dekat bilang "waktu itu mama kesakitan kaya mau meninggal"
Astagfirullah, kata-kata apa itu

Sampai detik ini, aku tidak siap jika harus kehilangan wanita yang paling berharga untuk hidupku, ibu.
Entah tidak pernah terpikir sebelumnya kalau aku ditinggal ibu, apa jadinya aku. Bisakah aku bangkit? Bisakah aku ikhlas ? Sampai saat ini tidak ada orang lain sehebat ibu.

Bagaimana pun itu, ibu tak luput dari kesalahan. Karena tidak ada seorang pun yang sempurna. Tak ada seorang pun yang tak punya kelemahan, sekalipun pada ibu. Tapi, kelebihan yang ibu punyai beribu-ribu kali lipat dari kelemahan yang ada pada dirinya. Bagaimanapun itu tetap ibu kita. Siapa orangnya yang menerima kita apa adanya, siapa orangnya yang mencintai kita begitu tulus, siapa orangnya yang menyayangi kita tanpa pamrih, tanpa meminta balas jasa. Ya, orang itu tidak lain adalah ibu. Pastinya semua ini sama halnya dengan kalian.

Hanya saja, kalau boleh meminta
Jika harus pergi, biarkan aku yang pergi duluan, bukan ibu
Mungkin terkesan cukup egois, tapi rasa cinta ini begitu besar meski seringkali tak nampak.
Karena aku tak sanggup jika harus kehilangan ibu.
Tetap selalu disisiku ya, bu.









No comments: