March 17, 2013

Terapi Psikoanalisa


Nama   : Nurulia Septyarini Fazria
Npm    : 18510910
Kelas   : 3PA01
Makul  : Psikoterapi

Terapi Psikoanalisis

Sebelum kita membahas tentang terapi psikoanalisis, terlebih dahulu kita harus mengetahui psikoterapi itu sendiri. Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit jiwa dengan cara yang leibh psikologis dari pada fisiologis maupun biologis.Teknik dalam psikoterapi memiliki ciri yang sama, yaitu adanya komunikasi antara klien (penderita) dengan terapis. Klien didorong untuk dapat mengungkapkan rasa takut, emosi dan pengalamannya yang tidak menyenangkan secara bebas tanpa ada rasa takut dan malu dicemooh oleh terapisnya. Seorang terapis juga harus memiliki simpati dan empati, serta mencoba membantu klien mengembangkan cara efektif untuk menangani masalahnya.

Pengertian Terapi Psikoanalisis
Adalah teknik atau metoda pengobatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali permasalahan dan pengalaman yang direpresnya selama masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan yang tidak disadarinya selama ini. Terapi psikoanalisis sebagian besar terdiri dari penggunaan metode mengeluarkan materi di alam tidak sadar yang bisa ditangani. Fokusnya terutama diletakkan pada pengalaman masa kanak-kanak, yang dibahas direkonstruksi, diinterpretasi dan dianalisis.

Tujuan Terapi Psikoanalisis
Tujuan dari terapi psikoanalisis adalah menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekanisme pertahanan (defense mechanism) yang digunakan untuk mengendalikan kecemasan. Terapi psikoanalisis juga untuk menjadikan mereka yang tidak sadar untuk memperkokoh ego sehingga perilaku lebih didasarkan pada hal yang nyata dan bukan pada rekayasa yang bersifat naluriah.Defense mechanism diantarannya proyeksi, represi, regresi, rasionalisasi, reaksi formasi, sublimasi, dan displacement.

Tokoh Terapi Psikoanalisis
Tokoh dari terapi psikoanalisis adalah Sigmund Freud. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja dari pada seluruh kehidupan psikis. Struktur kepribadian Freud ialah id, ego, super ego
  •  Id
Aspek ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original didalam kepribadian. Id berisi hal yang dibawa sejak lahir (unsure-unsur biologis), termasuk insting. Id juga menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar kesenangan, seperti makan, minum.
  •  Ego
Adalah aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organism untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan (realitas). Orang yang lapar perlu makan untuk menghilangkan tegangan yang ada dalam dirinya. Ini berarti bahwa organisme harus dapat membedakan antara khayalan tentang makanan dan kenyataan tentang makanan.
  • Super Ego
Merupakan aspek sosiologi, nilai-nilai norma-norma  tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya. Fungsinya menentukan apakah sesuatu benar atau salah.

Fungsi dan Peranan Terapis
Salah satu fungsi sentral dari analisis adalah menolong si teranalisis untuk mendapatkan kebebasan untuk mencintai, bekerja dan bermain. 
Peran terapis yaitu:
·         Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan       personal dalam menangani kecemasan secara realistis
·         Membangun hububungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar & menafsirkan
·         Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien
·         Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan & pertentangan-pertentangan pada cerita klien

Cara Terapi Psikoanalisis
Terapi psikoanalisis bersifat intensif dan panjang lebar. Terapis dank lien umumnya bertemu selama 50 menit beberapakali dalam seminggu sampai beberapa tahun. Oleh karena itu agar dapat lebih efisien, maka pertemuan dapat dilakukan dengan pembatasan waktu dan penjadwalan waktu yang tidak terlalu sering.

Teknik Terapi Psikoanalisis
  • Asosiasi Bebas
Merupakan teknik utama dalam psikoanalisis. Terapis meminta klien agar membersihkan pikirannya dari pikiran-pikiran dan renungan sehari-hari, sedapat mungkin mengatakan apa saja yang muncul dan melintas dalam pikiran. Dengan memepersilakan klien berbaring diatas balai-balai sementara terapis duduk dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan perhatian klien pada saat asosiasinya mengalir dengan bebas. Asosiasi bebas juga merupakan metode pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu (katarsis).
  • Penafsiran (Interpretasi)
Merupakan prosedur dasar didalam menanalisis asosiasi bebas, mimpi-mimi, resistensi, dan transferensi. Caranya dengan tindakan terapis untuk menyatakan, menerangkan, dan mengajarkan klien makna-makna tingkah laku apa yang dimanifestasikan dalam asosiasi bebas, mimpi-mimi, resistensi, dan transferensi itu sendiri.
  • Analisis Mimpi
Adalah prosedur yang penting untuk mengungkap alam bawah sadar dan memberikan kepada klien pemhaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan. Selama tidur persaan yang direpress akan muncul kepermukaan. Melalui mimpi hasrat, kebutuhan, dan ketakutan tak sadar dapat diungkapkan.
  • Resistensi
Adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Resistensi sebagai sarana untuk bertahan klien terhadap kecemasan, meski sebenarnya menghambat kemampuannya untuk menghadapi hidup yang lebih memuaskan.
  • Transferensi
Adalah pemindahan emosi dari satu objek ke objek lainnya.

Pengalaman Klien dalam Terapi
  • Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yang intensif dan berjangka panjang
  • Mengembangkan hubungan dengan analis atau terapis
  • Mengalami krisis treatment
  • Memperoleh pemahaman atas masa lampau klien yang tak disadari
  • Mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri
  • Mengembangkan suatu hubungan transferensi yang tersingkap
  • Memperdalam terapi
  • Menangani resistensi-resistensi & masalah yang terungkap
  • Mengakhiri terapi

Hubungan Antara Terapis dan Klien
Dikonseptualisasikan dalam proses transferensi. Transferensi adalah pergeseran yang tidak disadari ke penganalisis oleh klien mengenai perasaan dan khayalan, baik yang positif atau negative, yang berupa penglihatan tempat (displacement) dari reaksi ke orang lain yang signifikan dalam masa lalu si kien.

Kelebihan Terapi Psikoanalisis
·  Memahami sifat menentang yang diwujudkan dalam bentuk pembatalan pertemuan, pengakhiran kegiatan terapi sebelum waktunya, dan penolakan untuk mawas diri.
·  Memahami bahwa kerja yang belum selesai dapat ditangani, sehingga klien bisa menciptakan babak akhir yang baru terhadap peristiwa yang secara emosional telah menyebabkan mereka tidak dapat berbuat banyak
·  Memahami nilai dan peranan transferensi
·  Memahami betapa penggunaan pertahanan ego secara berlebihan, baik dalam hubungan konseling maupun       dalam kehidupan sehari-hari, dapat membuat klien tidak bisa berfungsi secara efektif

Kekurangan Terapi Psikoanalisis
·  Aplikasi pada banyak praktek teknik analitik sangatlah terbatas. Terutama pada tenik seperti asosiasi   bebas yang dilakukan sambil berbaring, analisis mimpi, dan hubungan analisis transferensi sebagai teknik praktis.
·  Kliennya sebagian besar tidak mau menyediakan waktu lima tahun kegiatan perawatan intensif.

Daftar Pustaka :
  • Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Edisi ke-4. Diterjemahkan oleh: Drs. Mulyarto. Semarang: IKIP Semarang Press
  • Riyanti, B.P. Dwi dan Prabowo, Hendro. 1998. Psikologi Umum II. Jakarta: Universitas Gunadarma
  • Suryabrata, Sumardi. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
  • Gunarsa, Singgih D. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia

No comments: