April 25, 2014

Tuntutlah ilmu walaupun ke Sekolah Master

Tuntutlah ilmu walaupun ke Sekolah Master
oleh: Sugeng riyanto

Kami pergi berjalan
menuju ke sekolah
untuk masa depan
hidup kami yang cerah
menimba ilmu
meraih cita-cita 
berada di terminal
di keramaian kota

Berawal dari masjid
menjadi tempat belajar
di master kami berubah
menjadi anak yang berguna
master tetaplah berdiri
untuk selamanya

Reff: Oh master sekolahku
guru kami tersayang 
terimakasih kami
atas jasa batinmu
terimakasih tuhan
kau telah merestukan
untuk kami belajar
meraih masa depan yang cerah

Reader, tahukah kamu
lagu itu dibuat oleh Sugeng Riyanto yang lebih saya kenal dengan sebutan kak sugeng. Ayah dari dua orang anak ini adalah salah satu hokage di master. Laki-laki yang periang, lantang dan ramah. Ingat sekali, waktu saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya dimaster, saya bertemu beliau dan berbincang dengan salah seorang hokage yang lain, beliaulah yang meminta saya baiknya mengajar di tingkat SMP atau SMA saja. Sebelumnya, niat awal saya ingin mengajar di tingkat sd, karena waktu itu pengalaman mengajar belum saya kantongi sedikit pun. Alhasil, atas masukan beliau yang begitu bijak dan setelah berulang kali saya pikir, akhirnya saya deal meninggalkan tingkat sd dan jeng jeng jeeeeeng bismillah saya coba bergabung dengan pengajar-pengajar di tingkat smp. 

Saya rindu master, rindu adik-adiknya, teman-teman seperjuangan yang lain, suasananya, keramahannya, keributannya, canda tawanya, rindu bercerita di depan kelas, rindu mengetuk-ngetuk papan tulis, rindu diantarkan teh pucuk saat pelajaran baru dimulai, sampai-sampai rindu memegang sapu ditangan kanan dan buku di tangan kiri sambil berkeliling kelas. 

Tuntutlah ilmu walaupun ke Sekolah Master, ialah sebuah lagu yang pernah buat saya menangis hingga terisak-isak ketika kali pertama saya mendengarnya. Hati saya berkecamuk, bahagia, sedih juga bangga. Rangkaian lirik sederhana itu, sukses buat saya terharu, menagis dan membawa otak saya kembali menyusuri lorong waktu. Hari dimana saya pernah berjuang bersama kakak-kakak dan adik-adik di master. Hari dimana saya begitu menginginkan kalian 'adik-adik' agar selalu tersenyum. Hari dimana saya pernah begitu kehilangan semangat karena tak jarang kalian acuh saat berada dikelas. Tapi, semua terbayar oleh rasa syukur kalian lewat lagu ini.

"Oh master sekolahku, guru kami tersayang, terimakasih kami, atas jasa batinmu"
tanpa sadar, ketika kalian sampaikan kalimat itu dalam nyanyian kalian, begitu bangga rasanya. Ingin sekali saya memeluk kalian satu persatu kala itu, tapi tak bisa. Saya hanya bisa menangis terbayangkan semangat kalian. Saya hanya bisa menangis bahagia, layaknya lagu perpisahan yang biasa dinyanyikan murid-murid untuk guru-gurunya. Meski sekarang saya sudah tak menjadi bagian dari keluarga master, tapi bagaimana pun kalian tetap menjadi bagian dari cerita hidup saya. Kelak yang akan saya bagikan untuk anak-anak dan suami tercinta. Lega melihat kalian sudah beranjak makin dewasa, makin kuat dalam mengarungi hidup kalian. Semoga kita bisa bersama kembali, suatu hari nanti. Karena saya bersyukur pernah memiliki kalian, adik-adikku.





No comments: