November 5, 2011

Esok tanpa ayah

Salaaaam,
seperti biasa sudah sekian lamaaaa saya ga pernah hadir dengan postingan-postingan yang berbau cerita pribadi
entah ya rasanya kenapa lagi malees aja bawaannya ngantuk terus, yang melintang paling cuma postingan tugas-tugas aja.

6 November 2011, pasti pada tau kan hari apa itu.
Ya, besok hari penting bagi para umat islam, idul adha ato yang sering didenger dengan kata “lebaran haji”
Ada yang berbeda dengan idul adha tahun ini , bedanya??
Nah itu dia bedanya, sedih ??
Bisa dibilang seperti itu , bukan sedih karena ga nyambut hari raya idul adha dateng
Seneng dong pastinya sampe di lebaran haji, seneng banyak umat islam yang berkurban ngebantu orang-orang yg membutuhkan.
Tapi masalahnya tahun ini lebaran haji tanpa sesosok seorang ayah, hiks ..
Maksudnya papaku merayakan hari raya idul adha ditempat yang berbeda, sedihkan lebaran ga ada papa , makan ketupat ga lengkap, ga afdol.
Kayaknya mah tahun ini pertama kalinya lebaran dengan anggota keluarga yang ga lengkap, ga ada papa hiks-hiks.
Tapiiiii, sedihnya ini terbayar karna papa sedang menjalankan ibadah rukun islam yang kelima , biarpun sembari tugas , alhamdulilaaaahh .
Ini yang dinamakan panggilan Allah, sebelumnya ga ada rencana untuk ke tanah suci, tapi yang namanya panggilan Allah ga ada yang bisa menghalangi.
 Lewat Keputusan  tugas itu akhirnya papa berada di tanah suci yang berkumpul jutaan orang dari penjuru dunia, alhamdulilah.
Hari ini kegiatan para jemaah haji disana sedang wukuf , dimana saat wukuf jarak terdekat kita dengan Allah untuk berkomunikasi, subhanallah bagi orang-orang yang sudah merasakan.
Terkadang saya merasa khawatir dengan keadaan ayah saya yang sedang mengikuti tiap rukun untuk menjadi seorang haji, apalagi ibu saya selalu menitihkan air mata kalau sedang ingat ayah saya.
Ibuku sangat mengkhawatirkan kesehatan papa  karna papa saya punya problem pada kakinya.
Tentu , kami sekeluarga selalu mendoakan papa disana dan kembali lagi kerumah dengan sehat walafiat , jasmani dan rohani.
Semua saya serahkan kepada Allah karna Allah sendirilah yang memanggil ayahku untuk datang ke tanah sucinya, subhanallah bukan.
Tapi jika saya ingat salah satu rukun haji yaitu tawaf, saya tak bisa membayangkan nantinya papa akan berada satu diantaran jutaan orang mengelilingi ka’bah.
Demi Allah saat ini saya khawatir bukan main, saya yakin Allah pasti akan melindungi papaku diantara sekerumunan orang itu.
Kalau melihat berita di tv, banyak kabar-kabar yang tak sedap jadi membuat saya takut.
Apakah nanti papa sanggup melihat keadaan ia saat ini?
Bagaimana jika berdesak-desakan hingga akhirnya nanti jatuh dan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, itu yang amat saya khawatirkan, Demi Allah.
Bismillah, semua kupasrahkan pada Allah, ku titipkan ayahku padamu Allah , jagalah ia lindungi ia dan mudahkan ia serta engkau mengembalikan ia kepelukan kami dengan menjadi seorang haji yang mabrur.
Aku yakin kerinduan dengan seorang ayahku akan terbayar oleh jalan-Mu kelak.
Sampaikan salam ku, salam ibu dan adik-adikku untuk ayahku wahai Allah.
Berilah selalu kekuatan padanya , doa kami tak kan pernah putus untuknya.
Uyung, mama, fahmi, dina menunggu mu papa.
So, idul adha tanpa papa bukan berarti idul adha mengharukan, malah menjadi suatu kesyukuran karna papa sedang mendatangi panggilan Allah.

No comments: