Nama : Nurulia Septyarini Fazria
Npm : 18510910
Kelas : 3PA01
Makul : Psikoterapi
Terapi Psikoanalisis
Sebelum kita membahas tentang terapi
psikoanalisis, terlebih dahulu kita harus mengetahui psikoterapi itu sendiri.
Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan terhadap gangguan dan penyakit
jiwa dengan cara yang leibh psikologis dari pada fisiologis maupun
biologis.Teknik dalam psikoterapi memiliki ciri yang sama, yaitu adanya
komunikasi antara klien (penderita) dengan terapis. Klien didorong untuk dapat
mengungkapkan rasa takut, emosi dan pengalamannya yang tidak menyenangkan
secara bebas tanpa ada rasa takut dan malu dicemooh oleh terapisnya. Seorang
terapis juga harus memiliki simpati dan empati, serta mencoba membantu klien
mengembangkan cara efektif untuk menangani masalahnya.
Pengertian
Terapi Psikoanalisis
Adalah teknik atau metoda pengobatan
yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggali permasalahan dan pengalaman
yang direpresnya selama masa kecil serta memunculkan dorongan-dorongan yang tidak
disadarinya selama ini. Terapi psikoanalisis sebagian besar terdiri dari
penggunaan metode mengeluarkan materi di alam tidak sadar yang bisa ditangani.
Fokusnya terutama diletakkan pada pengalaman masa kanak-kanak, yang dibahas
direkonstruksi, diinterpretasi dan dianalisis.
Tujuan
Terapi Psikoanalisis
Tujuan dari terapi psikoanalisis adalah
menyadarkan individu dari konflik yang tidak disadari serta mekanisme
pertahanan (defense mechanism) yang
digunakan untuk mengendalikan kecemasan. Terapi psikoanalisis juga untuk
menjadikan mereka yang tidak sadar untuk memperkokoh ego sehingga perilaku
lebih didasarkan pada hal yang nyata dan bukan pada rekayasa yang bersifat
naluriah.Defense mechanism diantarannya proyeksi, represi, regresi,
rasionalisasi, reaksi formasi, sublimasi, dan displacement.
Tokoh
Terapi Psikoanalisis
Tokoh dari terapi psikoanalisis adalah
Sigmund Freud. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil
saja dari pada seluruh kehidupan psikis. Struktur kepribadian Freud ialah id,
ego, super ego
- Id
Aspek
ini adalah aspek biologis dan merupakan sistem yang original didalam
kepribadian. Id berisi hal yang dibawa sejak lahir (unsure-unsur biologis),
termasuk insting. Id juga menghindarkan diri dari ketidakenakan dan mengejar
kesenangan, seperti makan, minum.
- Ego
Adalah
aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan organism untuk
berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan (realitas). Orang yang lapar perlu makan untuk menghilangkan
tegangan yang ada dalam dirinya. Ini berarti bahwa organisme harus dapat
membedakan antara khayalan tentang makanan dan kenyataan tentang makanan.
- Super Ego
Merupakan aspek
sosiologi, nilai-nilai norma-norma
tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua
kepada anak-anaknya. Fungsinya menentukan apakah sesuatu benar atau salah.
Fungsi
dan Peranan Terapis
Salah satu fungsi sentral dari analisis
adalah menolong si teranalisis untuk mendapatkan kebebasan untuk mencintai,
bekerja dan bermain.
Peran terapis yaitu:
·
Membantu klien dalam mencapai kesadaran
diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani
kecemasan secara realistis
·
Membangun hububungan kerja dengan klien,
dengan banyak mendengar & menafsirkan
·
Terapis memberikan perhatian khusus pada
penolakan-penolakan klien
·
Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan
& pertentangan-pertentangan pada cerita klien
Cara
Terapi Psikoanalisis
Terapi psikoanalisis bersifat intensif
dan panjang lebar. Terapis dank lien umumnya bertemu selama 50 menit beberapakali
dalam seminggu sampai beberapa tahun. Oleh karena itu agar dapat lebih efisien,
maka pertemuan dapat dilakukan dengan pembatasan waktu dan penjadwalan waktu
yang tidak terlalu sering.
Teknik
Terapi Psikoanalisis
- Asosiasi Bebas
Merupakan
teknik utama dalam psikoanalisis. Terapis meminta klien agar membersihkan
pikirannya dari pikiran-pikiran dan renungan sehari-hari, sedapat mungkin
mengatakan apa saja yang muncul dan melintas dalam pikiran. Dengan
memepersilakan klien berbaring diatas balai-balai sementara terapis duduk
dibelakangnya, sehingga tidak mengalihkan perhatian klien pada saat asosiasinya
mengalir dengan bebas. Asosiasi bebas juga merupakan metode pemanggilan kembali
pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi yang berkaitan dengan situasi
traumatis masa lalu (katarsis).
- Penafsiran (Interpretasi)
Merupakan
prosedur dasar didalam menanalisis asosiasi bebas, mimpi-mimi, resistensi, dan
transferensi. Caranya dengan tindakan terapis untuk menyatakan, menerangkan, dan
mengajarkan klien makna-makna tingkah laku apa yang dimanifestasikan dalam
asosiasi bebas, mimpi-mimi, resistensi, dan transferensi itu sendiri.
- Analisis Mimpi
Adalah
prosedur yang penting untuk mengungkap alam bawah sadar dan memberikan kepada
klien pemhaman atas beberapa area masalah yang tidak terselesaikan. Selama
tidur persaan yang direpress akan muncul kepermukaan. Melalui mimpi hasrat,
kebutuhan, dan ketakutan tak sadar dapat diungkapkan.
- Resistensi
Adalah
sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan
yang tidak disadari. Resistensi sebagai sarana untuk bertahan klien terhadap
kecemasan, meski sebenarnya menghambat kemampuannya untuk menghadapi hidup yang
lebih memuaskan.
- Transferensi
Adalah
pemindahan emosi dari satu objek ke objek lainnya.
Pengalaman
Klien dalam Terapi
- Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yang intensif dan berjangka panjang
- Mengembangkan hubungan dengan analis atau terapis
- Mengalami krisis treatment
- Memperoleh pemahaman atas masa lampau klien yang tak disadari
- Mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri
- Mengembangkan suatu hubungan transferensi yang tersingkap
- Memperdalam terapi
- Menangani resistensi-resistensi & masalah yang terungkap
- Mengakhiri terapi
Hubungan
Antara Terapis dan Klien
Dikonseptualisasikan
dalam proses transferensi. Transferensi adalah pergeseran yang tidak disadari
ke penganalisis oleh klien mengenai perasaan dan khayalan, baik yang positif
atau negative, yang berupa penglihatan tempat (displacement) dari reaksi ke
orang lain yang signifikan dalam masa lalu si kien.
Kelebihan
Terapi Psikoanalisis
· Memahami sifat menentang yang diwujudkan
dalam bentuk pembatalan pertemuan, pengakhiran kegiatan terapi sebelum
waktunya, dan penolakan untuk mawas diri.
· Memahami bahwa kerja yang belum selesai
dapat ditangani, sehingga klien bisa menciptakan babak akhir yang baru terhadap
peristiwa yang secara emosional telah menyebabkan mereka tidak dapat berbuat
banyak
· Memahami nilai dan peranan transferensi
· Memahami betapa penggunaan pertahanan
ego secara berlebihan, baik dalam hubungan konseling maupun dalam kehidupan
sehari-hari, dapat membuat klien tidak bisa berfungsi secara efektif
Kekurangan
Terapi Psikoanalisis
· Aplikasi pada banyak praktek teknik
analitik sangatlah terbatas. Terutama pada tenik seperti asosiasi bebas yang
dilakukan sambil berbaring, analisis mimpi, dan hubungan analisis transferensi
sebagai teknik praktis.
· Kliennya sebagian besar tidak mau
menyediakan waktu lima tahun kegiatan perawatan intensif.
Daftar Pustaka :
- Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. Edisi ke-4. Diterjemahkan oleh: Drs. Mulyarto. Semarang: IKIP Semarang Press
- Riyanti, B.P. Dwi dan Prabowo, Hendro. 1998. Psikologi Umum II. Jakarta: Universitas Gunadarma
- Suryabrata, Sumardi. 1982. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
- Gunarsa, Singgih D. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
No comments:
Post a Comment