Nama :
Nurulia Septyarini Fazria
Npm :
18510910
Kelas :
3PA01
Matakuliah : Psikoterapi
Behavior Therapy
Behavior
therapy didasarkan kepada teori-teori belajar. Bahwa perilaku maladaptive merupakan
cara untuk menanggulangi stress yang sudah “terbiasa” pada diri seseorang.
Behavior therapy lebih memusatkan
langsung pada perilaku itu sendiri.
Metode Behavior Therapy
Metode
dan teknik pendekatan terapi yang didasarkan kepada teori belajar adalah
pengkondisian klasik dan pengkondisian operan. Pengkondisian klasik atau
pengkondisian responden dari Pavlov, pada dasarnya melibatkan stimulus tak
berkondisi (UCS) yang serta otomatis membangkitkan respon berkondisi (CR) , yang
sama dengan respon tak berkondisi (UCR) apabila diasosiasikan dengan stimulus
berkondisi (CS), sehingga lambat laun CS mengarahkan kemunculan CR
Pengkondisian
operan melibatkan pemberian reward kepada individu atas kemunculan tingkah laku
yang diharapkan pada saat tingkah laku itu muncul. Dikenal dengan istilah “pengkondisian
instrumental”, karena memperlihatkan bahwa tingkah laku instrumental dapat
dimunculkan oleh organisme yang aktif sebelum reinforcement diberikan untuk
tingkah laku tersebut.
Teknik terapi
Beberapa
teknik yang didasarkan kepada teori belajar antara lain:
1. Desensitisasi
sistematis
Desensitisasi sistematis adalah teknik yang
digunakan untuk menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negative,
serta memunculkan tingkah laku atau respon yang berlawanan dengan tingkah laku
yang dihilangkan tersebut.
Dua
unsur disensitisasi sistematis, yaitu:
a. Relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur pelatihan bagi individu untuk
melemaskan otot-otot.
b. Hirarki kecemasan
Adalah sejumlah situasi atau stimulus yang
membuat orang mengalami kecemasan
2. Pelatihan
asertif
Dengan pelatihan asertif seorang klien tidak hanya
mengurangi kecemasannya akan tetapi sekaligus juga mengembangkan teknik
penanggulangan yang efektif. Latihan asertif diberikan secara bertahap, dimulai
dari lahitan permainan peran dengan terapis sampai dengan menghadapi situasi
kehidupan yang sebenarnya.
3. Modeling
Penggunaan teknik penikohan dalam terapi perilaku
meliputi tokoh yang nyata, tokoh yang dilihat melalui film, atau tokoh dalam
imajinasi. Menunjukkan terjadinya proses belajar melalui pengamatan dari orang
lain melalui pengamatan dari orang lain dan perubahan yang terjadi karena
melaui peniruan.
4. Gestalt
Memperbaiki
hubungan yang tidak baik antara manusia dan lingkungannya.
5. Terapi
Implosif
Pasien dengan ansietas yang disebabkan situasi,
secara langsung dipajankan terhadap situasi tersebut untuk jangka waktu tertentu
(flooding) atau dalam imajinasi
6. Terapi
aversi
Paien diberikan stimulus yang tidak menyenangkan missal
suara keras pada saat perilaku yang tidak dikehendaki muncul.
7. Positif
reinforcement
Daftar pustaka:
Riyanti, B.P. Dwi dan Prabowo, Hendro. (1998). Psikologi Umum II. Jakarta: Universitas
Gunadarma
Sarwono, S. (1999). Psikologi sosial. Jakarta: PT Balai pustaka
Gunarsa, Singgih D. 1992. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta:
Gunung Mulia
Maulany, R. (1997). Psikiatri. Jakarta: Buku kedokteran EGC
No comments:
Post a Comment