welcome :) this is my story, my note,my description and naration. hope you enjoy visit in my world. salam
October 26, 2012
October 11, 2012
Transmisi Budaya dan Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Nama :
Nurulia Septyarini Fazria
Npm :
18510910
Kelas :
3PA01
Mata kuliah : Psikologi Lintas Budaya
Tema2 : Transmisi budaya dan
biologis serta awal perkembangan dan pengasuhan
Transmisi
Budaya dan Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Pengertian
Transmisi budaya
Transmisi
budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang
satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan
sulit diubah. Budaya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, aturan-aturan dan
norma-norma yang melingkupi suatu kelompok masyarakat akan mempengaruhi sikap
dan tindakan individu dalam masyarakat tersebut. Sikap dan tindakan individu
dalam suatu masyarakat dalam beberapa hal yang berkaitan dengan nilai,
keyakinan aturan dan norma akan menimbulkan sikap dan tindakan yang cenderung
homogen. Artinya, jika setiap individu mengacu pada nilai, keyakinan, aturan
dan norma kelompok, maka sikap dan perilaku mereka akan cenderung seragam.
Misalnya dalam suatu masyarakat ada aturan mengenai bagaimana melakukan
pernikahan sehingga laki-laki dan perempuan dapat disahkan sebagai suami istri.
Ketika anggota masyarakat akan menikah, maka proses yang dilalui oleh anggota
masyarakat itu akan cenderung sama dengan anggota masyarakat yang lainnya.
Interaksi
antar anggota masyarakat yang berbeda latar belakang budayanya semakin intens.
Oleh karena itu, dalam proses transmisi budaya dari generasi ke generasi,
proses adaptasi budaya lain sangat dimungkinkan. Misalnya proses difusi budaya
populer di Indonesia terjadi sepanjang waktu. Kita bisa melihat bagaimana
remaja-remaja di Indonesia meniru dan menjalani budaya populer dari
negara-negara Barat, sehingga budaya Indonesia sudah tidak lagi dijadikan dasar
dalam bersikap dan berperilaku. Proses seperti inilah yang disebut bahwa budaya
mengalami adaptasi dan penetrasi budaya lain. Dalam hal-hal tertentu adaptasi
budaya membawa kebaikan, tetapi di sisi lain proses adaptasi budaya luar
menunjukkan adanya rasa tidak percaya diri dari anggota masyarakat terhadap
budaya sendiri.
Bentuk-Bentuk
Transmisi Budaya
- Enkulturasi
Enkulturasi adalah proses penerusan
kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya selama hidup
seseorang individu di mulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu.
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
- Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial
yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu
dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi mengacu pada proses dimana
kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan
kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika
Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur
tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta
kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok
imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
- Sosialisasi
Sosisalisasi adalah proses
pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa
kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan
diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto,
sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota
Pengaruh
Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
- Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Beberapa teori perkembangan manusia
telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke
masa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri
perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan
lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan
emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses
sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif
melakukan proses sosialisasi.
- Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
- Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Awal Perkembangan dan Pengasuhan
Transmisi
budaya dapat terjadi tergantung dari awal perkembangan dan pengasuhan yang
terjadi pada masing-masing individu orangtua. Dimana proses seperti
Enkulturasi ataupun Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis
individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan seperti kasus anak
yang ibunya bekerja maka dengan terpaksa anak tersebut di asuh oleh pembantu
rumah tangga atau baby sister sehingga secara otomatis anak tersebut akan lebih
dekat dengan pembantu rumah tangga atau baby sister dikarenakan yang anak lihat
sehari-hari itu pembantu rumah tangga atau baby sister.
Maka jangan kaget anak jika tiba- tiba
anak bertingkah aneh atau berkata – kata asing pada orangtuannya itu
dikarenakan mungkin karena mereka menirukan gaya bahasa atau tingkah laku yang
di gunakan oleh pembantu rumah tangga atau baby sister itu selama mengasuh si
anak itu dan bagaimana lingkungan yang diterimanya. Dengan demikian dalam hidup
dan kehidupannya manusia selalu mengadakan kontak dengan manusia lain. Karena
itu manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat.
Referensi:
http://defikadebi.blogspot.com/2012/10/transmisi-budaya-dan-biologis-serta.html
October 9, 2012
Pengertian dan tujuan dari Psikologi Lintas Budaya serta menjelaskan hubungannya antara Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu yg lain
Nama :
Nurulia Septyarini Fazria
Npm :
18510910
Kelas :
3PA01
Mata kuliah : Psikologi Lintas Budaya
Tema1 : Pengertian dan
tujuan dari Psikologi Lintas Budaya serta menjelaskan hubungannya antara Psikologi Lintas Budaya dengan
disiplin ilmu yg lain
Psikologi
Lintas Budaya
Pengertian
Psikoligi Lintas Budaya
Dalam
tugas pertama dari matakuliah Psikologi Lintas Budaya mengenai Psikologi Lintas Budaya itu sendiri.
Sebelum kita membahas lebih jauh, terlebih dahulu kita mengetahui pengertian dari Psikologi Lintas Budaya.
Pengertian dari Psikologi Lintas Budaya itu sendiri ialah kajian mengenai
persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai
budaya dan kelompok etnik, mengenai hubungan-hubungan di antara ubaha (variabel)
psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai
perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
Menurut
Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai
perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu
dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini
mengarahkan perhatian pada dua hal pokok: keragaman perilaku manusia di dunia
dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan
memunculkan banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa
segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas: 1. Riset lintas-budaya dalam
psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis
di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan
antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan
perilaku.
Definisi
lainnya diberikan oleh Herskovits, yang mendefinisikan budaya sebagai hasil
karya manusia sebagai bagian dari lnnya (culture is the human-made part of the
environment). Artinya segala sesuatu yang merupakan hasil dari perbuatan
manusia, baik hasil itu abstrak maupun nyata, asalkan merupakan proses untuk
terlibat dalam lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial, maka bisa
disebut budaya. Tentu saja definisi ini juga sangat luas. Namun definisi
tersebut digunakan oleh Harry C. Triandis, salah seorang pakar psikologi lintas
budaya paling terkemuka, sebagai dasar bagi penelitian-penelitiannya (lihat
Triandis, 1994) karena definisi tersebut memungkinkannya untuk memilah adanya
objective culture dan subjective culture. Budaya objektif adalah segala sesuatu
yang memiliki bentuk nyata, seperti alat pertanian, hasil kesenian, rumah, alat
transportasi, alat komunikasi dan sebagainya. Sedangkan budaya subjektif adalah
segala sesuatu yang bersifat abstrak misalnya norma, moral, nilai-nilai,dan
lainnya.
Tujuan
Psikologi Lintas Budaya
Tujuan
yang pertama yang paling nyata ialah pengujian kerampatan (generality)
pengetahuan dan teori psikolos yang ada. Tujuan ini pernah diuraikan oleh J.W.
Whiting (1968). Ia mengatakan bahwa kita menggunakan psikologi lintas budaya
melaui penggunaan data “beragam orang dari seantero dunia semata-mata untuk menguji
hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan prilaku manusia”. Dawson (1971)
mengajukan tujuan ini ketika menyatakan bahwa psikologi lintas budaya dirancang
“agar kesahihan universal teori-teori psikologi dapat dikali secara lebih
efektif.” Pandangan ini lebih jauh digaungkan olehSeggal dan kawan-kawan
(1990), yang menyatakan bahwa “ mengingat pentingnya budaya sebagai suatu
penentu prilaku, para psikologi wajib menguji kerapatan lintas budaya dari
asas-asas mereka sebelum menerapkan asas-asas itu”.
Menurut
Berry dan Darsen (1974) yang disebut dengan “tujuan membawa dan menguji “
adalah sang psikologi berusaha membawa hipotesis dan temuan mereka ke
lingkungan budaya lain untuk menguji daya terapannya dalam kelompok manusia
lain serta bertujuan untuk menemukan variasi psikologis yang tidak dijumpai
dalam pengalaman budaya seseorang yang memang terbatas. Tujuan ini juga
bertujuan untuk menjernihkan tujuan-tujuan yang lain , sehingga dari kegagalan
itu, kita dapat mencari tau sebab-sebabnya atau menemukan cara-cara
alternative. Dengan demikian tujuan psikologi Lintas Budaya adalah mencari
perbedaan serta persamaan dari psikologi dalam berbagai budaya. Budaya dalam
kehidupan manusia adalah hal yang dekat dan melekat pada nya. Budaya merupakan
hasil karya manusia, lahir untuk manusia dalam mengatur dan mendukung kehidupan
nya.
Tujuan
mempelajari Psikologi Lintas Budaya yaitu menjadikan kehidupan ini menjadi
lebih baik dengan keadaan akhir yang di inginkan tersebut. Kelly
mendefinisikan budaya sebagai bagian besar yang terlibat dalam proses harapan
-harapan yang di pelajari atau di alami.
Orang -orang memiliki kelompok budaya yang sama akan mengembangkan cara - cara
tertentu dalam mengkonstruk peristiwa - peristiwa , dan mereka pun
mengembangkan jenis - jenis harapan yang sama mengenai jenis perilaku tertentu
.
Hubungan
Psikologi Lintas Budaya dengan disiplin ilmu lain
·
Hubungan
Psikologi Lintas budaya dengan ilmu Antropologi
Sementara
psikologi lintas budaya dan antropologi sering tumpang tindih, baik disiplin
cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya sebagai contoh,
banyak masalah yang menarik bagi psikolog yang tidak di tangani oleh
antropolog, yang memiliki masalah mereka sendiri secara tradisional, termasuk
topik-topik seperti kekerabatan distribusi tanah dan ritual. Ketika antroplog
melakukan konsentrasi pada bidang psikolog, mereka berfokus pada
kegitan di mana data dapat di kumpulkan melalui pengamatan langsung, seperti
usia anak- anak di bimbing atau praktek pengasuhan anak. Namun, tidak ada tubuh
yang signifikan data. Antropologi ada banyak pertanyaan yang lebih abstrak
sering di tangani oleh psikolog, seperti konsepsi budaya intelijen.
Ruang
lingkup antropologi sama dengan pengkajian secara psikologi lintas budaya
(cross cultural) mengenai kepribadian dan system social budaya. Meliputi
masalah-masalah sebagai berikut:
a. Hubungan struktur social dan nilai-nilai
budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya.
b. Hubungan antara struktur kepribadian rata
dengan system peran (role system) dan aspek proyeksi dari kebudayaan.
·
Hubungan
Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indigenous
Psikologi
lintas budaya dengan psikologi indigenous. Psikologi indigenous memiliki sifat
yang dinamis, terus bergerak seiring dengan peradaban dan kultur manusia yang
ada didalamnya. Psikologi indigenous itu sendiri mengenal tingkah laku asli
dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat luar yang menetap di indonesia.
Jadi arti dari Psikologi Indigenous adalah proses percampuran dari psikologi setempat
dengan psikologi luar. Dan hubungannya dengan Psikologi Lintas Budaya adalah
untuk mengetahui tentang adat istiadat serta menambah ragam budaya yang ada di
Indonesia.
·
Hubungan
Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Budaya
Psikologi
lintas budaya sama seperti dengan Psikologi budaya mencoba mempelajari
bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia. Namun
psikologi lintas budaya tidak hanya mempelajari faktor budaya dengan prilaku
tetapi faktor antar budaya atau perbedaan budaya yang mempengaruhi prilaku
manusia.
·
Hubungan
Psikologi Lintas budaya dengan Imu Sosiologi
Hubungan
lintas budaya dengan ilmu sosiologi, kebudayaan lain oleh sebuah kelompok atau
individu. Contoh : kebudayaan hindu budha adanya kontak dagang antara indonesia
dengan india maka mengakibatkan adanya kontak budaya yang menghasilkan
bentuk-bentuk akulturasi kebudayaan baru tetapi tidak melenyapkan kebudayaan
sendiri.
Referensi :
http://dynaandjayani.blogspot.com/2012/01/tugas-psikologi-lintas-budaya.html
http://myblogazette.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-tujuan-dari-psikologi.html
http://rosasayaya.blogspot.com/2012/09/pengertian-dan-tujuan-dari-psikologi.html
http://bigsidik.blogspot.com/2011/09/psikologi-lintas-budaya.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/psikologi-lintas-budaya-2/
Subscribe to:
Posts (Atom)