Assalamualaikum reader
miss me ?? yeaaah i miss you too heheheee
Reader, Januari lalu aku sudah disahkan
lulus, cieeee jadi sarjana nih ceritanya. Dan alhamdulillah Allah sudah
limpahkan salah satu rizkinya saat aku dinyatakan lulus, bahkan saat aku masih
berjibaku dengan skripsi tercintaku.
Hmm, sebelumnya mari flashback ke masa
lalu ku dulu ya reader.
Jeng jeng jeng jeeeeeeng…
Begini ceritnya, aku ini cewek yang aktif
sejujurnya, biarpun gak eksis-eksis amat tapi aku seneng ikut kegiatan ini itu,
event disana disini, sampe jalan-jalan kesana kemaripun aku juga seneng, teteuuuuup
yah cewek.
Sedari aku masih berseragam putih merah
dan putih biru aku sudah ikut eskul ini itu, tapi gak ada yang bertahan, makluuum
ceritanya masih labil, ikut ini itu tapi gak ada yang sampai tamat alias say
good bye di tengah jalan, hehe. Sampai akhirnya saat aku menginjak remaja
dengan seragam putih abu, aku gabung di tiga eskul sekaligus yang notabennya
baris-berbaris, bela diri dan organisasi siswa intra sekolah alias osis. Nah,
kalian tau dua dari tiga eskul juga you dada bye bye, hahaha. Kenapa? waktunya
gak cukup boo, seminggu dibagi sana sini waktunya. And then aku bertahan di
osis akhirnya sampai tamat, alhamdulillah. Biarpun kadang suka ngebetein rapat
melulu tapi betah dapet temen yang udah seperti saudara, susah senang kita lalui
bersama, cie cie cieeeee..
Nah, menginjak bangku kuliah, ceritanya
aku gak mau ikut organisasi apa-apa nih karena dulu niatnya mau fokus kuliah
dan gak mau terlalu capek kaya dulu. Dan ternyataaaaa aku gak tahan meeeen jadi
kupu-kupu a.k.a kuliah pulang kuliah pulang. Rupanya gak enak gak ada aktifitas
lain. Masa cuma rumah, kampus, main. Duh sungguh terlalu. Sampai akhirnya lihat
liputan tv yang bahas tentang kegiatan sosial yang ada di pusat kotaku, aku
tertarik. Lalu Allah swt antarkan aku ke rumah singgah itu, Master namanya.
Yess, akhirnya aku gak jadi kupu-kupu lagi, yuhuuuuuu. Aku seneng banget gabung
disana, saat itu juga kali pertamanya aku menjadi seorang pengajar. Ini dia, cita-citaku
semasa kecil akhirnya tersampaikan jua, meski bukan guru sah di sekolah formal
sih hehe. Aku banyak belajar nilai-nilai kehidupan disana. Belajar berbagi,
belajar ikhlas dan belajar banyak bersyukur. Subhanallah.
Dua tahun berlalu, aku mencoba berkiprah
di dunia yang lebih luas. Lebih formal dengan suasana kerja yang lebih real.
Masih di dunia kependidikan, aku mencoba menjadi seorang tutor di bimbingn
belajar, dan kali pertamanya interview pakai Bahasa Inggris boo, yah cas cis
cus aja deh jawab sebisanya, eh Alhamdulillah rezeki gak kemana, aku diterima
sebagai tutor IPA, Bahasa Inggris dan sesekali ngajar Matematika juga Calis
(Baca Tulis). Sesuatuuu pengalamannya.
Sampai akhirnya aku menjadi mahasiswa
tingkat akhir. Saat itu aku berfikir,
“Duh, harus fokus skripsi nih.”
So, akhirnya aku lebih memilih untuk
resign. Dan lalalaaaaaaa I’m free saat itu.
Nggak sampai sebulan aku menghirup udara
santai nan di pantai, uhuk.
Suatu hari, saat salat tarawih..
“Mbak Nurul, kuliahnya tinggal skripsi doing
kan. Ngajar yah jadi guru BP di SMP”
“Haaaaaaahhh nggak salah” aku tercengang
dalam hati
” Yah bu, saya lagi skripsi, baru mulai
skripsi. Ini aja berhenti kerja di bimbel karena mau fokus skripsi.”
“Mbak Nurul kan jurusan Psikologi, jadi
cocok bla bla bla bla..” dengan berbagai pernyataan si ibu meyakinkan ku. Tapi
saat itu aku tetep berkata “Tidaaaaaak” hehehee
Si mamah dirumah nyaranin supaya aku ambil
aja tawaran itu, katanya “Kesempatan kapan lagi, gak dateng dua kali. Sembari
belajar juga. Nanti kalau udah lulus jadi udah punya kerjaan, kalau mau cari yang
lebih baik ya monggo. Cari kerja zaman sekarang susah, kalau ada kesempatan jadi
guru di sekolah di coba aja” begitulah nasihat si mamah.
Hmm, setelah nolak berkali-kali dan dapet
saran dari si mamah tercinta, pun akhirnya aku terima tawaran menjadi guru BP
di salah satu SMP swasta. Cihuuuuuuuuyyyy pengalaman pertama nih. Jadi guru sih
udah gak asing lagi bagi ku, tapi fokusnya ini yang sama sekali belum ada pengalaman,
guru BP.
Dan akhirnya diawal aku berjibaku dengan
skripsi yang panjang perjalanannya aku sah menjadi guru BP di salah satu SMP
swasta, SK pun turun. Wah saat itu aku masih belum percaya kalau aku sudah
resmi menjadi seorang guru, hihihiiii.
Lucunya, kali pertama aku datang kesekolah
aku disangka kakanya anak murid doooongg. Hmm kadang disitu saya merasa sedih,
eh tapi seneng juga sih. Berarti masih unyu-unyu. Padahal mah efek badan yang mungil
nan kecil hahahaaaa. Sabar yah uyuuuuung.
Nyekripsi sambil kerja. Alhasil aku sampe
jungkir balik ngerjainnya. Beruntung punya sahabat-sahabat yang baik hati mau
bantu dan sabar kalo ditanyain, maklum kadang suka lupa ini itu, tapi boong
hahahaaa. Terus punya orangtua yang selalu kasih dukungan moril supaya aku
tetep semangat dan gak mudah nyerah. Ditambah disekolah aku banyak belajar dari
para senior, terlebih sama si ibu yang ngajak aku gabung disana. Beliau keren
banget menghadapi siswa. Oia sekarang banyak berteman dengan ibu bapak lho,
hahahaa iya atuh secara mereka kan senior. Tapi mereka kok yang kebawa muda,
bukan aku yang kebawa tua. Ah masaaaaa, hahaaaa.
Kata beliau “Saya bisa karena pengalaman
bu, kalau ibu kan teorinya sudah dapat dikuliah”
Yapp, bener. Pengalaman emang guru yang
paling baik, cieeeee pengalaman, aigoooo apa sih hahahaaa.
Sampai akhirnya aku pun lulus juga, sah
jadi sarjana psikologi, horeeee Alhamdulillah barakallah ya ukhti akhi J
Dan hingga detik ini aku masih bergelut
dan berjuang menjadi seorang guru BP yang ingin menjadi lebih baik untuk
siswanya hari demi hari. Alhamdulillah rezeki anak sholeh yah katanya,
hihiiiii. Amin ya Allah.
Disana, tiap hari aku belajar. Dari yang
sebelumnya aku ragu sampai yakin menghadapi masalah siswa yang begitu beragam.
Menghadapi orangtua murid dengan segala rupa emosinya.
Hmm, terimakasih ya Allah untuk rizki mu.
Disaat orang lain setelah dinyatakan menjadi sarjana langsung berjibaku mencari
kerja, Alhamdulillah aku sudah mendapat kerja sesuai keinginanku maskipun sebelumnya
gak pernah terpikirkan bahkan menghindari profesi guru BP hehe. Allah berikan
rizki pun saat aku belum menginginkan, namun rupanya aku sangat butuhkan nantinya
ternyata. Alhamdulillah ya rabb.
Tetap semangat untuk teman-temanku yang
sedang berjuang diluar sana. Menggapai mimpinya usai empat tahun bergelut dibangku
kuliah dengan penantian kesabaran. Insya Allah, Allah akan berikan rizkinya
pada saat yang tepat. Saat kita ingin atau tidak inginkan. Saat kita butuh atau
mungkin sudah tidak kita butuhkan. Saat tepat sesuai rencana atau jauh diluar
rencana kita. Tapi yakinlah, apa yang Allah berikan adalah apa yang terbaik
untuk kita. Kadang apa yang kita inginkan ialah bukan yang terbaik untuk kita,
tapi apa yang kita tidak inginkan rupanya benar-benar yang terbaik untuk kita.
Tetap bersyukur dan istiqomah ya ukhti
akhi yang soleh dan sholelah. Allah ada bersama doa-doa kita yang indah. Insya
Allah niat baik kita akan berbalas. Karena dimana ada niat baik, disitu ada
kebaiakan. Allahu akbar!
Go go go fighting!!!
Sekian reader, semoga bermanfaat dan
terbagi inspirasi bagi kalian yang membacanya.
Salaaaaam J